Pengertian Singkat Filsafat Ilmu Pengetahuan

  Pengetahuan Filsafat Ilmu Pengetahuan merupakan filsafat khusus yang membahas berbagai macam hal yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Sebagai filsafat, Filsafat Ilmu Pengetahuan berusaha membahas ilmu pengetahuan sebagai obyeknya secara rasional (kritis, logis, dan sistematis), menyeluruh dan mendasar.

Filsafat Ilmu Pengetahuan berusaha memperoleh pemahaman tentang ilmu pengetahuan secara jeas, benar dan lengkap, serta mendasar untuk dapat menemukan kerangka pokok serta unsur-unsur hakiki yang kiranya menjadi ciri khas dari ilmu pengetahuan yang sebenarnya. Sehinga kita dapat menentukan identitas ilmu pengetahuan dengan benar, dapat menentukan mana yang termasuk ilmu pengetahuan, dan mana yang tidak termasuk dalam lingkup ilmu pengetahuan.

Filsafat yang didasari semangat mencari kejelasan, kebenaran serta kebijaksanaan, tentu saja tidak puas terhadap kebiasaan-kebiasaan serta pendapat-pendapat yang dikemukakan begitu saja tanpa adanya landasan pemikiran rasional dan obyektif yang dapat dipertanggungjawabkan. Filsafatlah merupakan pelopor yang pertama-tama berani mendobrak dan membongkar pandangan-pandangan tradisional dan mitis yang sejak lama hanya diterima begitu saja tanpa adanya penjelasan rasional.

Filsafat dengan pertanyaan-pertanyaannya yang rasional (kritis, logis, sistematis), obyektif, menyeluruh dan radikal berusaha membongkar pandangan-pandangan yang dikemukan begitu saja tanpa adanya penjelasan rasional, serta membongkar kebiasaan-kebiasaan yang tidak memiliki orientasi yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemikiran rasionallah yang mampu melepaskan diri manusia dari belenggu-belenggu tradisional dan mitis, serta membebaskan manusia dari kepicikan, ketidakjelasan, ketidaktahuan dan kebodohannya.

Dengan pemikiran kritisnya, manusia tidak puas terhadap kebodohannya sendiri serta terhadap ketidakjelasan segala macam informasi yang diterimanya. Pemikiran kritis adalah pemikiran yang menyadari akan arah tujuan dari kegiatan berpikir, yaitu mencari kejelasan dan tidak kebenaran. Sehingga orang yang berpikir kritis tidak puas akan sekedar informasi sebagai penjelasan yang asal saja. Informasi yang merupakan penjelasan diharapkan merupakan informasi yang relevan dengan hal yang dijelaskan serta memberikan penjelasan yang terang dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Demgan demikian orang yang berpikir kritis perlu dapat membedakan serta memilih penjelasan yang relevan dan benar, daripada penjelasan yang tidak relevan dan salah. Untuk memperoleh penjelasan yang relevan dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan, selain melakukan pengamatan dan penelitian secara cermat dan teliti, orang juga perlu berpikir logis.

Berpikir logis adalah pemikiran yang didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang mendukung bagi terwujudnya pemahaman, keputusan, serta kesimpulan yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Dengan pemikiran yang kritis dan disusun secara logis, diharapkan dapat menghasilkan tubuh pengetahuan yang sistematis, sebagai satu-kesatuan pemahaman yang saling terkait satu sama lain secara organis, yang masing-masing bagian memiliki kedudukan dan peranan yang memang tak tergantikan.

Dengan dibongkarnya belenggu-belenggu tradisional dan mitis, manusia dibebaskan dari ketidaktahuan dan kebodohannya. Filsafat membebaskan manusia dari pemahaman yang picik , dangkal dan tidak jelas. Filsafat akan membebaskan manusia dari cara berpikir yang tidak teratur dan tidak jernih. Ringkasnya filsafat akan membebaskan manusia dari segala jenis “penjara” yang hendak mempersempit ruang gerak akal budi manusia, serta memberi keleluasaan pada manusia untuk berpikir.

Untuk membebaskan manusia dari cara pemahaman yang picik dan dangkal, filsafat akan membimbing manusia untuk berpikir secara luas (komprehensif) dan mendalam (radikal). Dan filsafat akan membebaskan manusia dari cara berpikir yang tidak teratur dan tidak jernih dengan membimbing manusia melakukan pemikiran secara rasional (kritis, logis dan sistematis), memilahkan mana yang relevan untuk memberikan penjelasannya dan mana yang tidak relevan, serta dapat memberikan jalan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selain sedikit penjelasan tentang peranan filsafat sebagai pendobrak, pembebas dan pembimbing pemikiran manusia dari segala macam belenggu yang mengekang dan mempersempit aktivitasnya, ada baiknya dijelaskan sedikit tentang pendorong munculnya pemikiran filsafat. Filsafat ternyata berakar dalam kecenderungan kodrat manusia yang berakal budi itu. Manusia yang didasari oleh rasa heran dan kagum cenderung bertanya-tanya tentang lingkungan alam dan kehidupan yang sedemikian mengagumkan.

Pertanyaan-pertanyaan yang didorong oleh rasa ingin tahu tersebut menggerakkan manusia untuk berpikir, menyelidiki dan berusaha memperoleh jawabannya. Jawaban-jawaban yang diperolehnya sering masih belum jelas, masih diragukan kebenarannya, dan tentu saja manusia tidak puas terhadap jawaban yang kebenarannya kurang meyakinkan tersebut. Sehingga manusia terus menerus bertanya dan bertanya untuk memperoleh jawaban yang memang memberikan penjelasan yang meyakinkan dan memuaskan.

Hakikat filsafat justru terletak pada kemampuannya untuk bertanya dan usaha mencari jawabannya; sehingga berfilsafat terutama berarti mengemukakan pertanyaan dan bukan mengemukan pernyataan. Dengan filsafat kita didorong untuk berani mempersoalkan segala macam hal yang kita hadapi dan berusaha mengungkap rahasia alam semesta dan kehidupan ini.

Dengan demikian Filsafat Ilmu Pengetahuan (sebagai pemikiran filosofis) tentu saja semestinya juga mengemukakan sebanyak mungkin pertanyaan-pertanyaan dan persoalan-persoalan tentang segala macam hal yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tidak hanya dipahami atas dasar kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan serta atas dasar pandangan-pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, melainkan perlu dipahami atas dasar pembahasan yang rasional (kritis, logis, dan sistematis), obyektif, menyeluruh dan mendalam.

Filsafat Ilmu Pengetahuan tidak membahas ilmu pengetahuan atas perkiraan-perkiraan yang ada pada subyek, melainkan langsung mengarah pada ilmu pengetahuan itu sendiri sebagai obyeknya. Filsafat Ilmu Pengetahuan tidak membatasi pembahasannya hanya pada beberapa unsur serta hanya dari satu segi saja, melainkan berusaha untuk membahasnya secara menyeluruh, sehingga diperoleh pemahaman yang utuh. Dan Filsafat Ilmu Pengetahuan tidak hanya membahas hal-hal yang secara aksidental nampak di permukaan, melainkan perlu membahas secara radikal (mendalam) untuk dapat memperoleh unsur-unsur hakiki yang menjadi ciri khas dari ilmu pengetahuan.

Ada tiga landasan yang digunakan untuk melakukan pembahasan secara filosofis terhadap ilmu pengetahuan, yaitu: landasan ontologis, landasan epistemologis, dan landasan aksiologis. Berdasarkan landasan ontologis, filsafat mempersoalkan tentang ciri khas dari ilmu pengetahuan (yang mencakup segala jenis ilmu pengetahuan) bila dibandingkan dengan berbagai macam pengetahuan dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Secara ontologis juga perlu dipersoalkan tentang lingkup wilayah kerja ilmu pengetahuan sebagai obyek dan sasarannya, serta perlu diketahui tentang target dari kegiatan ilmu pengetahuan yang ingin diusahakan serta dicapainya.

Landasan epistemologis memberikan dasar pembahasan tentang cara kerja ilmu pengetahuan dalam usaha mewujudkan kegiatan ilmiah. Disini perlu dijelaskan langkah-langkah, metode metode ilmu pengetahuan, dan sarana yang relevan dengan sasaran serta target kegiatan ilmiah yang dilakukannya.

Dan landasan aksiologis menjadi dasar pembahasan untuk menemukan nilai-nilai yang terkait dalam kegiatan ilmiah. Selain nilai kebenaran, perlu disadari adanya berbagai nilai kegunaan yang dapat ditemukan dalam ilmu pengetahuan sebagai implikasinya. Sebagai yang memiliki nilai kegunaan, ilmu pengetahuan memiliki nilai netral,  yang baik dan jahatnya sangat tergantung pada manusia yang mengoperasikannya.

 

Sumber: Filsafat Ilmu Pengetahuan by Paulus Wahana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI EVOLUSI DARWIN VS LAMARCK

Elektrolisis Larutan Kalium Iodida

Teori Evolusi Darwin Lengkap dan teori penciptaan khusus