APA ITU ETNOMETODOLOGI ?


Harold Garfinkel, memperkenalkan etnometodologi sebagai suatu kajian dan metode untuk pertama kalinya pada 1967, lewat karyanya yang berjudul: “Studies in Etnomethodology”. Karya tersebut langsung mendapat kritikan secara terus menerus dari para akademisi sosial. Respon – respon awal yang diterima Etnometodologi sangat pedas dan menyebabkan Garfinkel disingkirkan dari percaturan akademisi sosial (Lihat Heritage 2015, 383 – 385).

            Etnometodologi menurut Garfinkel (dalam Ritzer 2014, 302) memusatkan perhatian pada organisasi sehari – hari. Etnometodologi berpadangan bahwa kegiatan yang dilakukan individu dilakukan sehari – hari dan relatif tanpa berpikir (Ritzer 2014, 302). Hal ini menjadi fokus utama Etnometodologi tidak pada struktur, namun memfokuskan bagaimana individu membangun kesadaran dan pemahaman akan struktur.

            Perkembangan etnometodologi sebenarnya relatif baru bila dibandingkan dengan pendekatan struktural fungsional dan interaksionis[1]simbolis yang sudah mapan. Pendekatan etnometodologi memiliki ragam yang berbeda, karena subject matternya adalah berbagai jenis perilaku dalam kehidupan sehari-hari sehingga banyak muncul kajian lanjutan sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Etnometodologi dengan analisis percakapannya tidak dapat dipungkiri juga memberi pengaruh yang besar dalam agenda penelitian komunikasi. Khususnya menyangkut konsep percakapan sebagai suatu bentuk interaksi.

            Orang sering mengira etnometodologi adalah suatu metodologi baru dari etnologi, sering juga dipertukarkan dengan etnografi. Etnometodologi yang diperkenalkan oleh Harold Garfinkel adalah suatu ranah ilmiah yang unik, sekaligus radikal dalam kajian ilmu sosial. Dikatakan radikal karena dikenal keras dalam mengkritik cara-cara yang dilakukan para sosiolog sebelumnya.

            Garfinkel lalu menyimpulkan bahwa jikalau tindakan—tindakan sosial sehari-hari dibangun di atas premis rasionaliitas ilmiah, maka hasilnya bukan sebuah aktivitas melainkan ketidak aktifan, disorganisasi dan anomi (inactivity, disorganization and anomie). Dengan usulan yang terakhir ini Garfinkel menetapkan sebuah wilayah baru bagi kajian sosial; studi tentang sifat-sifat penalaran akal-sehat praktis dalam situasi tindakan sehari-hari. Usulan ini mengandung penolakan penggunaan rasionalitas ilmiah sebagai titik sentral perbandingan untuk menganalisis penalaran sehari-hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI EVOLUSI DARWIN VS LAMARCK

Elektrolisis Larutan Kalium Iodida

Teori Evolusi Darwin Lengkap dan teori penciptaan khusus