Postingan

gerakan pemikiran

Senin, 31 Maret 2008 Hubungan filsafat dan agama dibarat Menurut catatan sejarah, filsafat Barat bermula di Yunani. Bangsa Yunani mulai mempergunakan akal ketika mempertanyakan mitos yang berkembang di masyarakat sekitar abad VI SM. Perkembangan pemikiran ini menandai usaha manusia untuk mempergunakan akal dalam memahami segala sesuatu. Pemikiran Yunani sebagai embrio filsafat Barat berkembang menjadi titik tolak pemikiran Barat abad pertengahan, modern dan masa berikutnya. Disamping menempatkan filsafat sebagai sumber pengetahuan, Barat juga menjadikan agama sebagai pedoman hidup, meskipun memang harus diakui bahwa hubungan filsafat dan agama mengalami pasang surut. Pada abad pertengahan misalnya dunia Barat didominasi oleh dogmatisme gereja (agama), tetapi abad modern seakan terjadi pembalasan terhadap agama. Peran agama di masa modern digantikan ilmu-ilmu positif. Akibatnya, Barat mengalami kekeringan spiritualisme. Namun selanjutnya, Barat kembali melirik kepad

jarak fokus lensa tipis

Kumpulan Laporan Laboratorium Fisika 1 APERTURE ACCESSORIES A. Rumusan Masalah a. Bagaimana pengaruh dari ukuran celah terhadap intensitas cahaya? b. Bagaimana pengaruh dari ukuran celah terhadap kedalaman medan yang dihasilkan? c. Bagaimana aberasi sferis dari suatu lensa? d. Bagaimana aberasi warna yang diperoleh? B. Tujuan a. Menentukan nilai intensitas cahaya untuk masing-masing celah. b. Menentukan pengaruh dari ukuran celah terhadap kedalaman medan yang dihasilkan. c. Menunjukkan aberasi sferis dari suatu lensa. d. Menunjukkan aberasi warna yang dihasilkan. C. Landasan Teori Aberasi merupakan peristiwa dimana bayangan yang dibentuk oleh sistem optik tidak tepat serupa dengan bentuk bayangan atau dengan kata lain aberasi yaitu penyimpangan bentuk bayangan dari bentuk bendanya. Pengertian aberasi sferis tidak hanya ditujukan bagi permukaan lengkung yang berwujud permukaan bola, melainkan juga untuk sembarang permukaan lengkung. Jenis kelengkungan permukaan sua

lensa tipis

Gambar
Gambar 4.2 Interface EJS pada panel Model Pada panel Model terdapat lima sub panel yangterdiri atas variables yang berfungsi sebagai halaman untuk mendeklarasikan variabel-variabel yang digunakan dalampembuatan aplikasi, sub panel initialization digunakan untuk memberikan inisialisasi nilai awal pada variabel yangdigunakan saat awal pertama kali aplikasi dijalankan, subpanel evolution mempunyai arti penting khusus digunakanuntuk menandai apa yang harus dikerjakan aplikasi ketikaevolusi berjalan, digunakan untuk pembuatan pergerakanobyek apabila diperlukan, sub panel fixed relations digunakanuntuk menulis kode EJS yang diperlukan untuk menetapkanadanya hubungan yang pasti antar variabel yangmempresentasikan system fisis yang divisualisasikan, yangterakhir adalah sub panel custom digunakan untuk menambahkan kode perintah yang mendefinisikan metodepemrograman Java.Sedangkan panel View sebagai suatu alatmenggambar dan mendesain visualisasi dari gejala fisika danplot datanya, terbagi atas