Gerak Epirogenesa (Positif dan Negatif)
Gerak epirogenesa merupakan merupakan bagaian dari tektonisme. Epirogenesa adalah gerakan yang terjadi pada lapisan kulit bumi, dan biasanya gerakan tersebut dilakukan secara horisontal (mendatar) dan vertikal (tegak lurus). Gerakan ini diakibatkan oleh pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang berlangsung secara lama, bergerak dengan lambat dan juga berada di wilayah yang sangat luas.
Ciri – ciri gerakan epirogenesa dapat dilihat dari karakteristik yang ada, seperti garis pantai. Pada garis pantai menjadi salah satu tanda dari gerakan epirogenesa yang bisa dengan mudah untuk dilihat. Dari garis pantai ini dapat dilihat apakah terjadi penurunan ataupun kenaikan permukaan air laut, jika iya maka telah terjadi pergerakan lempeng tektonik secara epirogenesa. Epirogenesa sendiri terbagi menjadi 2 macam gerakan yaitu epirogenesa positif dan epirogenesa negatif.
B. Epirogenesa negative
Epirogenesa positif merupakan gerakan epirogenesa di mana terjadi kenaikan suatu daratan, sehingga terlihat seolah – olah permukaan air menjadi turun. Contoh dari peristiwa ini yaitu: Naiknya daratan tinggi atau plato di Colorado, Amerika Serikat. Mengalami pengangkatan sekitar 1.000 meter sejak 5 juta tahun yang lalu. Terjadi kenaikkan pulau Simeulue pada bagian utara, saat terjadi gempa bumi di Aceh, Indonesia. Pantai Stockholm yang mengalami kenaikan sekitar 1 meter setiap 100 tahun.
Komentar