SIKLUS BATUAN

Siklus Batuan adalah suatu siklus/proses berubahnya magma menjadi batuan dan kembali menjadi magma yang berlangsung dalam jangka waktu yang berbeda – beda, ada yang berproses dengan cepat maupun lambat. Siklus menjelaskan perubahan 3 batuan utama, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Teori siklus ini muncul di sekitar abad ke-18 yang berkaitan dengan James Hutton, sebagai Bapak Geologi. Ia menjelaskan bahwa semua elemen di bumi memiliki sebuah keteraturan, sehingga akan kembali ke bentuk yang semula. Kemudian, di tahun 1950an, muncul J. Tuzo Wilson yang membawa konsep batuan berbasis tektonik piring.
 

 

Siklus ini diawali dari magma yang membeku /mengkristal dan mengeras lalu membentuk batuan beku. Magma yang membeku di dalam bumi menjadi batuan beku dalam. Magma yang membeku di saluran keluarnya magma ke permukaan bumi disebut dengan batuan beku korok. Dan magma yang membeku di permukaan bumi disebut dengan batuan beku luar. Magma yang sudah membeku biasanya ditemukan di gunung – gunung berapi. Ketika magma mengalami erupsi, maka magma yang ada di dalamnya akan keluar hingga menyemburkan sampai ke permukaan di sekitarnya, yang biasa disebut magma ekstrusif. Sedangkan, magma yang erupsi namun belum sampai ke permukaan disebut dengan magma intrusif. Batuan beku juga biasanya ditemukan di daerah lempengan bumi. 

 

Batuan beku pada tahap selanjutnya akan mengalami pelapukan, terdeposisi dan tersedimentasi pada benua dan samudera. Material tersebut terkubur dan mengalami pemadatan (lithifikasi) hingga terbentuk batuan sedimen. Faktor yang mempengaruhi pelapukan ini yaitu iklim dan cuaca, seperti panas matahari, hujan dan angin serta gejala alam lainnya. Batuan sedimen terbagi menjadi 3, yaitu batuan sedimen mekanik, kimia, dan organik. Batuan sedimen mekanik atau klastik terbentuk oleh proses fisis yang diakibatkan oleh aliran air, angin, perbedaan suhu, dan sisipan kristal garam. Batuan sedimen kimia terbentuk oleh proses pelarutan batuan sehingga berubah struktur kimia batuan tersebut. Sedangkan batuan sedimen organik terbentuk oleh hancuran material batuan oleh organisme, seperti akar tanaman, hewan tanah, ataupun hancuran terumbu karang.

 

Batu sedimen bisa saja masuk kedalam perut bumi akibat proses pelipatan, dan tektonik, lalu terpendam lebih dalam di perut bumi dan mendapatkan pengaruh dari tekanan dan temperatur suhu sehingga berubah bentuk menjadi batuan Metamorf. Pada tahap selanjutnya batuan metamorf akan tenggelam semakin dalam di dalam perut bumi lalu mengalami peleburan sempurna dan kembali menjadi magma. Proses metamorfosisme disebut juga sebagai proses perubahan bentuk. Artinya, batuan metamorf merupakan hasil dari perubahan suatu tipe batuan yang sudah ada sebelumnya. Batuan metamorf disebut juga sebagai batuan malihan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI EVOLUSI DARWIN VS LAMARCK

Elektrolisis Larutan Kalium Iodida

Teori Evolusi Darwin Lengkap dan teori penciptaan khusus