Postingan

PRAKTIKUM KIMIA

Praktikum Kimia XII Oleh v.i.d   i   TITIK BEKU LARUTAN (KELAS XII) Tujuan : Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan. Alat dan Bahan : Alat dan Bahan 1. Neraca 6. Air 2. Tabung reaksi 7. Es batu 3. Sendok 8. Urea 1 M dan 2 M 4. Pengaduk 9. Garam 5. Gelas kimia 10. NaCl 1 M dan 2 M Cara Kerja : Masukkan butiran-butiran es batu dalam gelas kimia plastic sampai kira-kira ¾ nya. Tambahkan 4 sendok makan garam dapur. Aduk campuran ini dengan pengaduk. Campuran ini ada campuran pendingan. Isi tabung reaksi dengan air suling sebanyak 5 ml. Masukkan tabung ke dalam gelas kimia berisi campuran pendingin sambil mengaduk campuran pendingin sampai air membeku seluruhnya. Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin. Dengan hati-hati aduklah campuran dari tabung itu dengan menggunakan termometer secara naik turun. Bacalah termometer dan catat suhu campuran es dan air. Ulangi cara kerja 2 dan 3 dengan menggunakan larutan urea 1 M dan

STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA

Oleh : Aceng Haetami ABSTRAK Telah dilakukan penelitian dengan judul : “Studi Elektrolisis Larutan Kalium Iodida”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : waktu optimum, kuat arus optimum, dan batas konsetrasi terbentuknya iod (I2) pada elektrolisis larutan kalium iodida (KI). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan pengukuran pH dan titrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara visual hasil eletrolisis larutan KI ditandai dengan adanya : (1) gelembung I2 berwarna merah kecoklatan di sekitar anoda; (2) larutan berwarna merah muda di sekitar katoda yang telah ditetesi indikator PP. Sedangkan secara analitis reaksi ditandai dengan adanya kenaikan pH dari waktu ke waktu di sekitar katoda. Dari hasil analisis pada elektrolisis larutan KI diperoleh bahwa : (1) waktu elektrolisis optimum adalah 3, 4, 5, 6, dan 7 menit ; (2) kuat arus optimum adalah 4, 5 dan 6 mA; dan (3) batas konsetrasi terkecil dari larutan KI yang dapat menghasilkan iod (I2) ada

Kisah Perjuangan Bilal bin Rabah Radhiallahu ‘an

 www.pricegsa.blogspot.com Namanya adalah Bilal bin Rabah , Muazin Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam , memiliki kisah menarik tentang sebuah perjuangan mempertahankan aqidah. Sebuah kisah yang tidak akan pernah membosankan, walaupun terus diulang-ulang sepanjang zaman. Kekuatan alurnya akan membuat setiap orang tetap penasaran untuk mendengarnya. Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, seorang budak wanita berkulit hitam yang tinggal di Mekah. Karena ibunya itu, sebagian orang memanggil Bilal dengan sebutan ibnus-Sauda’ (putra wanita hitam). Bilal dibesarkan di kota Ummul Qura (Mekah) sebagai seorang budak milik keluarga bani Abduddar. Saat ayah mereka meninggal, Bilal diwariskan kepada Umayyah bin Khalaf, seorang tokoh penting kaum kafir. Ketika Mekah diterangi cahaya agama baru dan Rasul yang agung Shalallahu ‘alaihi wasallam mulai mengumandangkan seruan kalimat tauhid, Bilal adalah termasuk

SyafiSykes: KISAH ASIK

SyafiSykes: KISAH ASIK : 10 blogger terbaik didunia Awas penipuan di internet History of Indonesian Dangdut The descent of ken arok The deat...

Permasalahan Pendidikan Indonesia Perlu Dipetakan Kembali

Jakarta, Kompas - Di tengah benang kusut permasalahan pendidikan di Indonesia, pemetaan kembali dirasa perlu. Pemetaan tersebut dapat menjadi bekal bagi pemimpin mendatang untuk pengembangan pendidikan nasional. Demikian antara lain terungkap dalam Seminar Nasional Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Menyongsong Masa Depan, Rabu (13/10). Acara itu diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Prof Dr HAR Tilaar berpendapat, ada delapan masalah pendidikan yang harus menjadi perhatian. Kedelapan masalah itu menyangkut kebijakan pendidikan, perkembangan anak Indonesia, guru, relevansi pendidikan, mutu pendidikan, pemerataan, manajemen pendidikan, dan pembiayaan pendidikan. Permasalahan tersebut sebetulnya sudah teridentifikasi dalam skala berbeda dalam Penelitian Nasional Pendidikan (PNP) pada tahun 1969 saat sekitar 100 pakar pendidikan dari seluruh Indonesia berkumpul di Cipayung. Namun, setelah lebih dari 30 tahun berlalu, perubahan belum ba

Masalah Pendidikan di INDONESIA

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara

CINTA DAN DEWA KEMATIAN

Di dekat pintu terpaku seonggok tubuh lemah tak berdaya hilang rasa dan asa ingin hilang dari dunia saja Sambil mengais-ngais rasa sayang dan sisa cinta kemarin ia menghitung jumlah angka yang tertanam di dinding menjelajah ruang dalam waktu diterpa angin dan semilir rindu dari kekasih yang tiada berada bagaikan mentari dan rembulan yang tak kunjung bertemu meski sekian tahun telah terlewati dan berganti Tubuhnya lesuh terbungkus luka sesak nafas dan tersedak-sedak menggerogoti jantung ingin bebas dan berlari tapi apa daya sebuah tali putih bening mengikatnya erat terpendam dalam tanah sedalam samudra dan cinta terkapar diatas nisan dan kematian Disudut ruang derajat sembilan puluh ia menaruh seonggok daging pada kertas putih bersih mengisyaratkan cinta dan kasih sambil mengorek-ngorek dada ia menulis rindu dengan darah sekaligus memahat nisan atas nama cinta dan dewa kematian